Combustible gas detector adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi gas yang dapat terbakar atau meledak di suatu area. Perangkat ini dirancang untuk memberikan peringatan dini ketika konsentrasi gas mencapai batas bahaya (LEL). Detektor ini biasanya menggunakan sensor yang sensitive terhadap gas-gas tertentu, seperti propane, metana, butana, hydrogen, atau gas alam. Sensor-sensor ini akan merespons ketika konsentrasi gas melebihi ambang batas, setelah itu detektor akan memberikan peringatan berupa bunyi alarm atau sinyal visual.

Lower Explosive Limit (LEL)

LEL adalah konsentrasi terendah dari gas yang dapat menyebabkan ledakan ketika bercampur dengan udara. Nilai LEL untuk setiap gas mudah terbakar dapat bervariasi tergantung pada jenis gasnya. Reaksi LEL terjadi apabila terdapat tiga elemen penting yang terkait antara lain oksigen dalam udara, gas atau uap yang mudah terbakar, dan sumber pengapian. Ketika konsentrasi gas mudah terbakar berada di dalam rentang LEL, dan terdapat cukup oksigen, ledakan dapat terjadi apabila ada sumber pengapian yang memicu reaksi. 

Berikut beberapa faktor yang dapat memicu reaksi LEL antara gas mudah terbakar dan udara antara lain sebagai berikut:

Penting untuk Anda memahami dan mengelola risiko LEL dengan menggunakan combustible gas detector dan menjaga lingkungan dari sumber pengapian potensial. Anda dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat, seperti adanya ventilasi yang memadai, pemantauan terhadap konsentrasi gas, dan pemeliharaan peralatan yang baik, hal ini untuk mengurangi risiko ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh LEL.

Baca juga: Flame Detector Honeywell FS24X – Response Time Tercepat di Kelasnya

Nilai LEL Untuk Beberapa Gas Umum

Berikut adalah nilai LEL untuk combustible gas detector yang paling sering digunakan antara lain sebagai berikut: