Bagian paling penting dari sebuah gas detector adalah sensor gas. Adapun masing-masing sensor memiliki prinsip kerja yang berbeda-beda untuk mendeteksi jenis gas tertentu. Pada umumnya, sensor gas yang digunakan antara lain elektrokimia, katalitik, fotoion PID, dan infrared.

Lalu bagaimana prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing sensor tersebut? Berikut ini kami berikan penjelasan detailnya untuk Anda.

1. Sensor Elektrokimia

Prinsip kerja pada sensor elektrokimia yaitu menggunakan reaksi kimia antara gas yang akan dideteksi dengan elektrolit didalam sensor. Setelah itu akan menghasilkan sinyal listrik yang sebanding dengan konsentrasi gas tersebut.

Sensor elektrokimia memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sensor elektrokimia antara lain memiliki rentang suhu pengoperasian yang luas, memiliki sensitivitas tinggi, dan waktu respon cepat. Adapun kekurangan dari sensor elektrokimia seperti umur sensor pendek dengan periode penyimpanan terbatas, rentan terhadap gangguan, dan akurasinya dapat dipengaruhi oleh kelembaban.

Baca Artikel Lainnya: Tips Memilih Gas Detector Terbaik 2023

2. Sensor Infrared

Prinsip kerja sensor infrared menghasilkan dan mengirimkan sinar infrared ke area yang ingin dideteksi. Kemudian, ketika sinar infrared melewati gas di area tersebut, molekul gas tertentu dapat menyerap sebagian sinar infrared pada panjang gelombang yang spesifik. Data dari detektor akan dianalisa dan memberikan peringatan apabila konsentrasi gas melebihi ambang batas.

Kelebihan dari sensor infrared antara lain sensor ini memiliki tingkat akurasi tinggi, keandalan tinggi dengan umur sensor panjang, dan sensor ini tidak bergantung pada oksigen. Adapun kelemahan dari sensor infrared antara lain jenis gas yang dideteksi terbatas seperti karbon dioksida, metana, karbon monoksida, sulfur dioksida, hidrokarbon, dan gas lainnya. Selain itu, sensor infrared sangat dipengaruhi oleh kelembapan.

3. Sensor PID (Photoionization Detector)

Untuk sensor PID terdiri dari ruang ion dan sumber cahaya lampu ultraviolet. Ruang ion memiliki elektroda positif dan negatif yang akan membentuk medan listrik. Di bawah iradiasi lampu ultraviolet, gas yang akan diukur diionisasi untuk menghasilkan ion positif dan negatif sehingga akan memperkuat sinyal keluaran.

Adapun kelebihan sensor PID yaitu sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan tidak ada masalah kontaminasi. Untuk kekurangannya, sensor ini tidak selektif, memiliki masa pakai lampu UV pendek, harga lebih mahal, dan sangat dipengaruhi kelembapan.

4. Sensor Katalitik

Prinsip kerja sensor katalitik yaitu memanfaatkan reaksi oksidasi gas pada permukaan bahan pemanas. Ketika gas mudah terbakar atau reaktif masuk, reaksi oksidasi akan terjadi sehingga terjadi perubahaan suhu dan resistansi diukur oleh sensor.

Adapun kelebihannya seperti sensor gas pembakaran katalitik secara selektif mendeteksi gas mudah terbakar, respon sensor cepat dengan masa pakai lebih lama. Selain itu, sensor katalitik tidak terpengaruh oleh suhu, kelembapan, dan tekanan. Selain kelebihannya, Anda perlu mengetahui bahwa sensor katalitik memiliki beberapa kekurangan seperti sensor ini rentan terhadap keracunan, waktu respon yang lambat, dan memiliki ketergantungan pada suhu.

Pemilihan jenis sensor gas yang tepat sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keandalan dalam deteksi gas. Pastikan jenis sensor yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda.