Combustible gas detector adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi gas yang dapat terbakar atau meledak di suatu area. Perangkat ini dirancang untuk memberikan peringatan dini ketika konsentrasi gas mencapai batas bahaya (LEL). Detektor ini biasanya menggunakan sensor yang sensitive terhadap gas-gas tertentu, seperti propane, metana, butana, hydrogen, atau gas alam. Sensor-sensor ini akan merespons ketika konsentrasi gas melebihi ambang batas, setelah itu detektor akan memberikan peringatan berupa bunyi alarm atau sinyal visual.
Lower Explosive Limit (LEL)
LEL adalah konsentrasi terendah dari gas yang dapat menyebabkan ledakan ketika bercampur dengan udara. Nilai LEL untuk setiap gas mudah terbakar dapat bervariasi tergantung pada jenis gasnya. Reaksi LEL terjadi apabila terdapat tiga elemen penting yang terkait antara lain oksigen dalam udara, gas atau uap yang mudah terbakar, dan sumber pengapian. Ketika konsentrasi gas mudah terbakar berada di dalam rentang LEL, dan terdapat cukup oksigen, ledakan dapat terjadi apabila ada sumber pengapian yang memicu reaksi.
Berikut beberapa faktor yang dapat memicu reaksi LEL antara gas mudah terbakar dan udara antara lain sebagai berikut:
- Untuk mencapai LEL, konsentrasi gas mudah terbakar harus mencapai ambang batas yang telah ditentukan. Konsentrasi yang lebih rendah dari LEL tidak akan cukup untuk membentuk campuran yang mudah terbakar.
- Untuk pembakaran diperlukan kandungan oksigen di udara sekitar 21%. Jika konsentrasi oksigen di bawah ambang batas yang diperlukan, seperti di confined space yang kurang ventilasi, maka reaksi pembakaran tidak akan terjadi meskipun konsentrasi gas mudah terbakar mencapai LEL.
- Ledakan atau pembakaran memerlukan sumber pengapian yang bisa memicu reaksi. Sumber pengapian bisa berupa panas, nyala api, gesekan, atau percikan listrik.
Penting untuk Anda memahami dan mengelola risiko LEL dengan menggunakan combustible gas detector dan menjaga lingkungan dari sumber pengapian potensial. Anda dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat, seperti adanya ventilasi yang memadai, pemantauan terhadap konsentrasi gas, dan pemeliharaan peralatan yang baik, hal ini untuk mengurangi risiko ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh LEL.
Baca juga: Flame Detector Honeywell FS24X – Response Time Tercepat di Kelasnya
Nilai LEL Untuk Beberapa Gas Umum
Berikut adalah nilai LEL untuk combustible gas detector yang paling sering digunakan antara lain sebagai berikut:
- Benzena 1,2 % vol.
- Butana 1,9% vol.
- Etanol 3,3 % vol.
- Hidrogen 4,0 % vol.
- Aseton 2,5 % vol.
- Asetilena 2,5 % vol.
- Amonia 15,0 % vol.
- Pentana 1,4 % vol.
- Propana 2,1 % vol.
- Stirena 0,9 % vol.
- Toluena 1,1 % vol.
- Karbon monoksida 12,5 % vol.
- Metana 5,0 % vol.
- Metanol 6,0 % vol.
- Xilena 1,1 % vol.